Senin, 12 Desember 2011

PUISI


HIDUP ADALAH RANGKAIAN PROSES BELAJAR
By Diargo hendroan doni

Semua di dalam hidup kita ini harus belajar
Belajar bersyukur meski tidak cukup
Belajar ikhlas meski tidak rela
Belajar taat meski terasa berat
Belajar memahami meski tak sehati
Belajar bersabar meski tergoda
Belajar dan terus belajar
Degan keyakinan setegar karang
Tapi sudah kodrat,
Hati seperti air laut yg bergelombang
Pasang surut dan sering terbawa arus,
Maka dari itulah kita tetap harus belajar
Untuk tetap berada dijalan yg benar
Belajar menjadi yang lebih baik






LIFE IS A LEARNING PROCESS CIRCUIT
By
Diargo hendroan doni


Everything in our life must learn
Learning to be grateful, though not enough
Learning sincere though not willingly
Learning to obey despite heavy
Learning to understand, yet no one accord
Learning to be patient though tempted
Learn and keep learning
Degan confidence so tough now
But it's nature,
Heart like the ocean surging water
Tides and are often swept away,
That is why we still have to learn
To remain in the way of correct
Learning to be better


PMII MERANGIN


NILAI DASAR PERGERAKAN (NDP)
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA



Nilai Dasar Pergerakan (NDP); Antara Dialektika dan Integrasi Gerakan
Kita mungkin masih ingat dengan sabda Nabi Muhammad SAW yang kira-kira artinya: “Perbedaan di antara umatku adalah Rahmat”, perbedaan yang kiranya difahami sebagai sebuah ragam pemikiran yang akan terjadi nanti setelah beliau wafat. Mungkin kita juga masih mengingat bahwa suatu saat beliau pernah bersabda ”Kalian semua lebih mengerti urusan kalian”, sebuah stateman yang keluar karena kecerobohan dirinya yang menyuruh seorang petani kurma untuk menyilangkan pohonnya sehingga hasil yang didapatkan tidak sebagus yang diinginkan.
Dengan fenomena seperti itu, tentunya Islam sudah menjadi agama yang berkembang dengan beragam pemikiran baik dalam hal profan atau sakral. Perkembangan peradaban yang tiada tara dan menjadi sebuah aset penting bagi generasi berikutnya. Tetapi, mengapa justru saat ini umat Islam mengalami gradasi pengetahuan. Kebodohan dan pembodohan terus merajalela sehingga Islam kini identik sebagai agama orang-orang yang bodoh dan miskin.
Zaman renaissance di barat, tepatnya kemunculan langit kebodohan yang kelam itu. Masa dimana justru orang-orang barat yang notabene beragama Kristen terlepas dari kejamnya belenggu agamawan yang menguras habis seluruh pemikiran brilian di zaman abad pertengahan. Sebut saja, Nicolaus Copernicus yang harus mati dipenggal karena menentang dogmatisme agama saat itu yang mengatakan tentang bumi sebagai pusat alam semesta dan yang lain berputar mengitari bumi serta mengatkan bahwa bumi ini berbentuk datar sehingga bumi ini jika ditelusuri maka pasti ditemukan ujungnya. Seperti itulah gambaran umat Islam saat ini. Gambaran yang sudah terjadi ratusan tahun silam di barat. Fenomena seperti itu datang menyerang umat Islam saat ini dan muncul berawal dari buku karya Al-Ghazali yang berjudul Tahafudh al-Falasifah, buku yang mengupas habis seluruh pemikirannya yang skeptis terhadap pemikiran filsafat yang notabenenya memang spekulatif, walaupun banyak filsuf lain menduga ia telah kehilangan konsistensi pemikiran karena sebelumnya selama dua tahun ia belajar filsafat dan menulis buku berjudul Al-Maqasid al-Falasifah yang justru memuji pemikiran filsafat yang kritis.
Sejak itulah umat Islam menganggap bahwa pintu ijtihad telah tertutup dan pemikiran ulama zaman dahulu adalah hal yang final dan tidak perlu ditelaah kembali. Pengkultusan terhadap seseorang membuat semua kejayaan masa lalu musnah tak tersisa, yang ada hanyalah kebodohan dan pembodohan massal dan tidak tahu kapan berakhirnya.
Fenomena di atas cukup sebagai pembelajaran bagi kita, generasi muda umat Islam, agar tidak terjadi lagi untuk ke sekian kalinya. Cukup lama sudah kita terbelenggu oleh jahatnya pembodohan, kini saatnya kita mulai berfikir kritis, apalagi jika kita adalah seorang kader organisasi pergerakan yang sejatinya terus begeliat mencari makna. Dengan berfikir melalui paradigma kritis-transformatif, kita akan terus berfikir bebas tanpa rasa takut akan kehilangan esensi ke-Tauhid-an, karena di sini kita dituntut untuk berfikir free from dan free for (bebas dari dan bebas untuk) tanpa melupakan bahwa harus ada keharmonisan hubungan antara manusia dengan Allah dan alam, karena tanpa keharmonisan hubungan antara manusia, Allah dan alam, apalah artinya seorang manusia.
Lebih lanjut, kita juga dituntut untuk berfikir dengan melihat demarkasi (garis pemisah) yang tegas antara wilayah profan (keduniaan) dan sakral (keagamaan), sehingga tidak ada lagi sekularisme (ateisme, tanpa Tuhan) dalam berfikir, yang ada adalah sekularisasi (proses berfikir dengan batas demarkasi antara wilayah profan dan sakral).
NILAI DASAR PERGERAKAN (NDP) PMII
MUKADIMAH
Senantiasa memohon dan menjadikan Allah SWT sebagai sumber segala kebenaran dan tujuan hidup. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia berusaha menggali nilai-nilai ideal-moral, lahir dari pengalaman dan keberpihakan insan warga pergerakan dalam bentuk rumusan-rumusan yang diberi nama Nilai dasar Pergerakan (NDP) PMII. hal ini dibutuhkan untuk memberi kerangka, arti motivasi pergerakan dan sekaligus memberikan legitimasi dan memperjelas terhadap apa saja yang akan dan harus dilakukan untuk mencapai cita-cita perjuangan sesuai dengan maksud didirikannya organisasi ini.
NDP adalah tali pengikat (kalimatun sawa) yang mempertemukan semua warga pergerakan dalam ranah dan semangat perjuangan yang sama. Seluruh warga PMII harus memahami dan menginternalisasikan nilai dasar PMII itu, baik secara personal atau secara bersama-sama, dalam medan perjuangan social yang lebih luas dengan melakukan keberpihakan nyata melawan ketidakadilan, kesewenang-wenangan, kekerasan, dan tindakan-tindakan negative lainnya. NDP ini, dengan demikian senantiasa memiliki kepedulian sosial yang tinggi (faqih fi mashalih al-kahliq fi ad-dunya atau faham dan peka terhadap kemaslahaatan mahluk dunia).
BAB I
ARTI, FUNGSI DAN KEDUDUKAN
ARTI
NDP adalah nilai-nilai yang secara mendasar merupakan sublimasi nilai-nilai ke-Islaman (kemerdekaan/tawasuth/al-hurriyah, persamaan/tawazun/al-musawa, keadilan/ta’adul, toleran/tasamuh) dan ke-Indonesia-an (keberagaman suku, agama dan ras; beribu pulau; persilangan budaya) dengan kerangka pemahaman Ahlusunnah wal Jama’ah yang menjiwai berbagai aturan, memberi arah, mendorong serta penggerak kegiatan-kegiatan PMII. Sebagai pemberi keyakinan dan pembenar mutlak, Islam mendasari, memberi spirit dan élan vital pergerakan yang meliputi cakupan Iman, Islam, Ihsan dalam upaya memperoleh kesejahteraan hidup didunia dan akhirat.
Dalam upaya memahami, menghayati dan mengamalkan Islam tersebut, PMII menjadikan Ahlusunnah wal Jama’ah sebagai manhaj al-fikr sekaligus manhaj al-taghayyur al-ijtima’i (perubahan sosial) untuk mendekontruksi sekaligus merekontruksi bentuk-bentuk pemahaman dan aktualisasi ajaran-ajaran agama toleran, humanis, anti kekerasan dan kritis transformatif.
FUNGSI
A. Kerangka Refleksi (landasan berpikir)
Sebagai kerangka refleksi, NDP bergerak dalam pertarungan ide-ide, paradigma, nilai-nilai yang akan memperkuat nilai-nilai yang akan memperkuat tingkat kebenaran-kebenaran ideal. Ideal-ideal itu menjadi sesuatu yang mengikat, absolut, total, universal berlaku menembus keberbagaian ruang dan waktu (muhkamat, qoth’i). Karenanya, kerangka refleksi ini menjadi moralitas sekaligus tujuan absolut dalam mendulang capaian-capaian nilai seperti kebenaran, keadilan, kemerdekaan, kemanusiaan, dll.
B. Kerangka Aksi (landasan berpijak)
Sebagai kerangka aksi, NDP bergerak dalam pertarungan aksi, kerja-kerja nyata, aktualisasi diri, pembelajaran sosial yang akan memperkuat tingkat kebenaran-kebenaran faktual. Kebenaran faktual itu senantiasa bersentuhan dengan pengalaman historis, ruang dan waktu yang berbeda-beda dan berubah-ubah, kerangka ini memungkinkan warga pergerakan menguli, memperkuat atau bahkan memperbaharui rumusan-rumusan kebenaran dengan historisitas atau dinamika sosial yang senantiasa berubah (mutasyabihat, dzanni).
C. Kerangka Ideologis (sumber motivasi)
Menjadi satu rumusan yang mampu memberikan proses ideologisasi di setiap kader secara bersama-sama, sekaligus memberikan dialektika antara konsep dan realita yang mendorong proses kreatif di internal kader secara menyeluruh dalam proses perubahan sosial yang diangankan secara bersama-sama secara terorganisir.
Menjadi pijakan atau landasan bagi pola pikir dan tindakan kader sebagai insan pergerakan yang aktif terlibat menggagas dan proaktif memperjuangkan perubahan sosial yang memberi tempat bagi demokratisasi dan penghargaan terhadap HAM.
KEDUDUKAN
a. NDP menjadi sumber kekuatan ideal-moral dari aktivis pergerakan.
b. NDP menjadi pusat argumentasi dan pengikat kebenaran dari kebebasan berfikir, berucap dan bertindak dalam aktivitas pergerakan.
BAB II
RUMUSAN NILAI-NILAI DASAR PERGERAKAN
TAUHID
Mengesakan Allah SWT. Merupakan nilai paling asasi dalam agama samawi, didalamnya telah terkandung sejak awal tentang keberadaan manusia.
Pertama, Allah adalah Esa dalam segala totalitas, dzat, sifat dan perbuatan-perbuatanNya. Allah adalah dzat yang fungsional.
Kedua, Keyakinan seperti itu merupakan keyakinan terhadap sesuatu yang lebih tinggi dari alam semesta, serta merupakan manifestasi kesadaran dan keyakinan kepada ghaib.
Ketiga, Oleh karena itu tauhid merupakan titik puncak, melandasi, memandu dan menjadi sasaran keimanan yang mencakup keyakinan dalam hati, penegasan lewat lisan dan perwujudan lewat perbuatan.
Maka, konsekuensinya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia harus mampu melarutkan dan meneteskan nilai-nilai tauhid dalam berbagai kehidupan serta tersosialisasikan hingga merambah sekelilingnya. Hal ini dibuktikan dengan pemisahan yang tegas antara hal-hal yang profan dan sakral.
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN ALLAH
Allah adalah pencipta segala sesuatu. Dia mencipta manusia sebaik-baik kejadian dan menganugerahkan kedudukan terhormat kepada manusia dihadapan ciptaan-Nya yang lain. Kedudukan pemberian daya pikir, kemampuan berkreasi dan kesadaran moral. Potensi itulah yang memungkinkan manusia memerankan fungsinya sebagai khalifah dan hamba Allah. Dalam kehidupan sebagai khalifah, manusia memberanikan diri untuk mengemban amanat berat yang oleh Allah ditawarkan kepada makhluk-Nya. Sebagai hamba Allah, manusia harus melaksanakan ketentuan-ketentuannya. Untuk itu manusia dilengkapi dengan kesadaran moral yang selalu harus dirawat, manusia tidak ingin terjatuh ke dalam kedudukan yang rendah.
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN MANUSIA
Tidak ada yang lebih antara yang satu dengan lainnya, kecuali ketaqwaannya. Setiap manusia memiliki kekurangan dan kelebihan, ada yang menonjol pada diri seseorang tentang potensi kebaikannya, tetapi ada pula yang terlalu menonjol potensi kelemahannya. Karena kesadaran ini, manusia harus saling menolong, saling menghormati, bekerjasama, menasehati dan saling mengajak kepada kebenaran demi kebaikan bersama.
Nilai-nilai yang dikembangkan dalam hubungan antar manusia tercakup dalam persaudaraan antar insan pergerakan, persaudaraan sesama umat Islam, persaudaran sesama warga Negara dan persaudaraan sesama umat manusia. Perilaku persaudaraan ini harus menempatkan insan pergerakan pada posisi yang dapat memberikan manfaat maksimal untuk diri dan lingkungannya.
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN ALAM
Alam semesta adalah ciptaan Allah. Dia menentukan ukuran dan hukum-hukumnya. Alam juga menunjukkan tanda-tanda keberadaan, sifat dan perbuatan Allah. Berarti juga nilai tauhid melingkupi nilai hubungan manusia dengan manusia. Namun Allah menundukkan alam bagi manusia dan bukan sebaliknya. Jika sebaliknya yang terjadi, maka manusia akan terjebak dalam penghambaan terhadap alam, bukan penghambaan kepada Allah. Allah mendudukkan manusia sebagai khalifah, sudah sepantasnya manusia menjadikan bumi maupun alam sebagai wahana dalam bertauhid dan menegaskan keberadaan dirinya, bukan menjadikannya sebagai obyek eksploitasi.
Salah satu dari hasil penting dari cipta, rasa, dan karsa manusia yaitu ilmu pengetahuan dan teknologi. Manusia menciptakan itu untuk memudahkan dalam rangka memanfaatkan alam dan kemakmuran bumi atau memudahkan hubungan antar manusia. Dalam memanfaatkan alam diperlukan iptek, karena alam memiliki ukuran, aturan dan hukum tersendiri. Alam didayagunakan dengan tidak mengesampingkan aspek pelestariannya.
BAB III
PENUTUP
Nilai-nilai Dasar Pergerakan (NDP) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang dipergunakan sebagai landasan teologis, normative dan etis dalam pola piker dan perilaku warga PMII, baik secara perorangan maupun bersama-sama. Dengan ini dasar-dasar tersebut ditujukan untuk mewujudkan pribadi muslim Indonesia yang bertaqwa kepada Allah, berbudi luhur, berilmu cakap dan bertanggungjawab dalam mengamalkan ilmu pengetahuannya serta komitmen atas cita-cita kemerdekaan rakyat Indonesia, Sosok yang dituju adalah adalah sosok insane kamil Indonesia yang kritis, inovatif dan transformative yang sadar akan posisi dan perannya sebagai khalifah dimuka bumi.

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING

MAKALAH
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING
Dosen pengampu/ Hayatul Mughiroh S.Pdi







Disusun oleh kelompok 12


Diargo hendroan doni
Devi fitriani
Ririn dwi handayani

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
STKIP YPM BANGKO
2010


KATA PENGANTAR
            Puji syukur kehadirat allah SWT yang mana atas berkat dan rahmatnya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul “model pembelajaran berbasis e-learning” ini tepat pada waktunya.
   Dalam menyusun makalah ini banyak kendala yang penulis hadapi hal ini sulitnya menemui langsung nara sumber yang ada, namun berkat kesabaran penulis dengan menggunakan sistem informasi yang ada yang diperoleh dari buku dan internet, sehingga dapat tercapailah tujuan penulis untuk menyelesaikan makalah ini.
            Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan, baik isi maupun penulisannya, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sehingga dapat membangun untuk kesempurnaan makalah ini dimasa mendatang.





                                                                        Bangko, September   2011


                                                                                        Penulis



DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL  ...................................................................................     
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB I     PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang........................................................................... 1
1.2  Rumusan Masalah   ..................................................................  2           
1.3  Tujuan Penulisan  ………………………………………………….             2
1.4  Manfaat Penulisan   ………………………………………………..             2 

BAB II   PEMBAHASAN
2.1  Penegertian, karakteristik dan keunggulan  e-learning............ 3
2.2  Pengembangan model e-learning ............................................  4
2.3  Teknologi pendukung  e-learning............................................ 5

BAB III  PENUTUP
               3.1 Kesimpulan ..............................................................................   6
               3.2 Saran-saran   .............................................................................   6
DAFTAR PUSTAKA






ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Berkembangnya tehnologi dan ilmu informasi dan komunikasi member dampak terhadap berbagai sendi kehidupan, terhadap terhadap dunia pendidikan member pengaruh yang luar biasa. Berbagai model pembelajaran dengan memanfaatkan computer seperti : e-learning (electronic learning) computer Assisted instruction(CAI), computer based instruction (CBI), dan e- teaching (electronic teaching). Model pembelajaran tersebut memungkinkan dosen dan mahasiswa mencari bahan pembelajaran sendiri langsung dari situs internet melalui computer sebagai sumber pembelajaran . dengan cara memahami computer dosen dan mahasiswa dapat mengakses pembelajaran melalu jaringan intra dan internet, dan melalui CD dapat mempelajari bahan pembelajaran secara interaktif dan mnarik, tanpa harus didampingi oleh dosen secara langsung.
Perkembangan teknologi internet memberikan nuasa system pembelajaran jarak jauh yang lebih terbuka lagi. System pembelajaran yang berbasis web yang popular dengan sebutan electronic learning (e-learning), web-based training (WBT) atau kadang disebut web-based education(WBE), kampus maya (Virtual camous), m-learning(mobile learning) dan lain-lain. Keunggulan belajar jarak jauh yang ditawarkan oleh teknologi ini adalah akses kesumber belajar semakin tebuka dan luas, cepat dan tidak terbatas pada ruang waktu. Kegiatan pembelajaran dapat dengan mudah  oleh dosen dan mahasiswa, kapan saja dan dimana saja dengan rasa nyaman dan menyenangkan. Batasan ruang, waktu dan jarak tidak lagi menjadi masalah rumit untuk dipecahkan. Melalui teknologi e-learning dosen dan mahasiswa dapat melakukan konferensi, diskusi, konsultasi secara elektronik (electronic conference)tanpa harus bertemu disuatu tempat.
    1.2.Rumusan masalah
     sebelum memasuki pembahasan ini banyak sekali muncul pertanyan diantaranya: apa pengertian apa itu e-learning  dan apa fungsinya?
     1.3. Tujuan penulisan
Sebagai penulis kami sangat mengharapkan bagi pembaca dapat memahami secara mudah   tentang model pembelajaran berbasis e-learning. Hal ini dapat digunakan sebagai bekal dikemudian hari ketika telah mendidik.
      1.4. Mamfaat penulisan
            Manfaat penulisan ini ialah agar bisa memahami tentang model pembelajaran berbasis e- learning dan apa fungsinya  dalam kehidupan didunia ini khususnya dunia pendidikan.





BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Penegertian, karakteristik dan keunggulan  e-learning

a.      Penegrtian e-learning

Menurut jaya kumar C.koran (2002) e-learning pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN,WAN,atau internet)untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan. Adapula yang menafsirkan e-learning sebagai bentuk pendidkan jarak jauh yang di lakukan melalui media internet. Sedangkan Dong (dalam kamarga, 2002) mendefinisikan e-learning sebagai kegiatan belajar asynchoronous melalui perangkat elektronik computer yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhannya.
                 Jadi dapat kami simpulkan e –learning adalah pembelajaran jarak jauh yang menggunakan rangkaian elektronik yang dilakukan melalui media internet untuk menyampaikan isi pembelajaran,interaksi atau bimbingan yang memperoleh bahan belajar sesuai dengan kebutuhanya

b.      Karakteristik e-learning

Karakteristik e-learning,antara lain.
pertama,memanfaatkan jasa teknologi elektronik;dimana dan mahasiswa,mahasiswa dan sesama mahasiswa atau dosen dan sesama dosen dapat berkomunikasi dengan relatif  mudah dengan tanpa di batasi oleh hal-hal yang protokoler.

Kedua, memanfaatkan keunggulan computer (digital media dan networks).
ketiga,menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning matrials) di simpan di computer sehingga dapat diakses oleh dosen dan mahasiswa kapan saja dan di mana saja bila yang bersangkutan memerlukannya.
Keempat, memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, has ail kemajuan belajar dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat dikomputer.

c.       Keunggulan e-learning

Ada beberapa keunggulan pengembangan program pembelajaran melalui e-learning yaitu :
1.      Sangat dinamis,program pembelajaran e-learning dapat di sajikan dalam berbagai format sajian yang menarik,atraktif dan interaktif.
2.      Di operasikan sepanjang waktu sehingga dosen dan mahasiswa dapat memperoleh informasi materi/bahan pembelajaran yang di perlukan di saat memerlukannya.
3.      Belajar secara individual,setiap mahasiswa dapat memilih format atau model pembelajaran yang diinginkan dan yang lebih relavan dengan latar belakangnya setiap saat
4.      Bersifat komprehensip, menyediakan berbagai bentuk kegiatan  pembelajaran dari berbagai sumber yang memungkinkan mahasiswa untuk memilih suatu format atau metode  belajar dan latihan yang disediakan

2.2  Pengembangan model e-learning

Pendapat haughey (1998) tentang  pengembangan e-learning. Menurutnya ada tiga kemungkinan dalam pengembangan system pembelajaranberbasis internet, yaitu web course, web centric course,dan web enchaced course.
Web course dalah pengunaan internet untuk keperluan pendidikam, yang man mahasiswa dan dosen sepenuhnya terpisah dan tidak diperlukan adanya tatap muka.Seluruh bahan ajar,diskusi, konsultasi, penugasan, latihan, ujian, dan kegiatan pembelajaran lainnya sepenuhnya disampaikan melalui internet. Dengan kata lain model ini mengunakan jarak jauh.
Web centric course adalah pengunaan internet yang memadukan antara belajar jarak jauh dan tetap muka (konversional).sebagian materi di sampaikan melalui internet ,dan sebagian lagi melalui tatap muka.fungsinya saling melengkapi.dalam model ini dosen bisa memberi kan petunjuk pada mahasiswa untuk memmahasiswai materi perkuliahan melalui web yang telah dibuatnya.  
Web enhanced course adalah pemamfaatan internet untuk penunjang peningkatan kualitas pembeajaran yang dilakukan dikelas. Fungsi internet adalah untuk memberikan pengayaan dan komunikasi antara mahasiswa dengan dosen, sesame mahasiswa, anggota kelompok, atau mahasiswa dengan nara sumber lainya.

2.3  Tekhnologi Pendukung E-Learning

Dalam prakteknya e-learning memerlukan bantuan teknologi. Karena itu dikenal istilah:
Computer basic learning(CBL) yaitu pembelajran yang sepenuhnya mengunakan alat bantu utama computer.
 


BAB III
PENUTUP

3.1   Simpulan
                    Dari pembahasan diatas dapat kami simpukan bahwa
e –learning adalah pembelajaran jarak jauh yang menggunakan rangkaian elektronik yang dilakukan melalui media internet untuk menyampaikan isi pembelajaran,interaksi atau bimbingan yang memperoleh bahan belajar sesuai dengan kebutuhanya.
Ada beberapa keunggulan pengembangan program pembelajaran melalui e-learning yaitu :
1        Sangat dinamis,program pembelajaran e-learning dapat di sajikan dalam berbagai format sajian yang menarik,atraktif dan interaktif.
2        Di operasikan sepanjang waktu sehingga dosen dan mahasiswa dapat memperoleh informasi materi/bahan pembelajaran yang di perlukan di saat memerlukannya.
3        Belajar secara individual,setiap mahasiswa dapat memilih format atau model pembelajaran yang diinginkan dan yang lebih relavan dengan latar belakangnya setiap saat
4        Bersifat komprehensip, menyediakan berbagai bentuk kegiatan  pembelajaran dari berbagai sumber yang memungkinkan mahasiswa untuk memilih suatu format atau metode  belajar dan latihan yang disediakan

3.2  Saran 
Dalam pembelajaran  berbasis e-learning hendaknya bukan hanya mempelajari  secara teoritis saja tetapi juga harus dipelajari secara praktikum supaya semua mahasiswa mudah memahami tentang e-learning


DAFTAR PUSTAKA
Purbo, Onno W. 2003. E-Learning dan Pendidikan. Artikel Dalam Cakrawala Pendidikan Universitas Terbuka. 
Siahaan, Sudirman. 2004. E-Learning (Pembelajaran Elektronik) Sebagai Salah Satu Alternatif Kegiatan Pembelajaran. Sumber dari internet. 
Simamora, Lamhot S.P. 2003. E-Learning : Konsep dan Perkembangan teknologi Yang Mendukungnya. Artikel dalam Cakrawala Pendidikan Universitas Terbuka.




















7